Loading...
Detail Berita

Aspelusi Resmi Berdiri, Dorong Peran Swasta dalam Pembangunan SPKLU dan Transisi Energi Nasional

Industri kendaraan listrik di Indonesia mendapat angin segar dengan berdirinya Asosiasi Pemilik Stasiun Pengisian Kendaraan Listrik Umum Swasta Indonesia (Aspelusi). Asosiasi ini resmi dideklarasikan sebagai wadah kolaborasi dan advokasi bagi pelaku usaha, operator, dan investor SPKLU dalam mempercepat pembangunan infrastruktur kendaraan listrik nasional.

Managing Director Utomo Chargeplus sekaligus Ketua Umum Aspelusi, Anthony Utomo, menjelaskan bahwa pembentukan asosiasi ini merupakan langkah penting untuk memperkuat peran sektor swasta dalam mendukung transisi menuju energi bersih dan elektrifikasi transportasi.

“Aspelusi lahir dari semangat kolaborasi antar pelaku swasta untuk memperkuat infrastruktur kendaraan listrik di Indonesia. Kami percaya bahwa percepatan transisi energi hijau hanya bisa dicapai jika sektor publik dan swasta berjalan seiring dalam visi yang sama,” ujar Anthony dalam keterangannya, Selasa (14/10/2025).

Ia menambahkan, Aspelusi juga akan segera mendaftarkan diri sebagai Anggota Luar Biasa (ALB) di bawah naungan Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Indonesia, sesuai dengan ketentuan Undang-Undang Nomor 1 Tahun 1987 tentang Kadin. Langkah ini diambil agar asosiasi memiliki legitimasi nasional serta dasar hukum yang kuat sebagai representasi resmi sektor SPKLU swasta di Indonesia.

Pemerintah menyambut positif pembentukan Aspelusi yang dinilai sejalan dengan arah kebijakan nasional dalam mempercepat hilirisasi industri dan pengembangan energi bersih. Dukungan juga datang dari kalangan dunia usaha.

Ketua Dewan Pembina Aspelusi sekaligus Wakil Ketua Umum Kadin Indonesia, Shinta Kamdani, menilai kehadiran asosiasi ini sebagai langkah strategis untuk membuka peluang investasi baru di sektor infrastruktur kendaraan listrik.

“Kami berkomitmen menjadi mitra strategis pemerintah dalam mempromosikan investasi hijau dan biru. Dengan potensi green investment Indonesia yang mencapai lebih dari USD 200 miliar hingga 2030, kolaborasi lintas sektor menjadi kunci,” ujar Shinta.

Ke depan, Aspelusi akan berperan aktif dalam mendorong kebijakan dan dialog teknis bersama Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM), Kementerian Perhubungan, serta PT PLN (Persero). Fokus utamanya mencakup penyusunan model bisnis SPKLU swasta, pengaturan tarif, serta skema insentif yang mampu menarik minat investor dan operator baru.

Langkah ini menjadi tonggak penting dalam upaya mempercepat pembangunan ekosistem kendaraan listrik dan mendukung target nasional menuju Net Zero Emission 2060. Dengan sinergi antara pemerintah dan pelaku usaha, sektor swasta kini memiliki wadah resmi untuk berkontribusi langsung dalam memperkuat ketahanan dan kemandirian energi nasional.