Loading...
Detail Berita

Chile Akan Membangun 5 GW Kapasitas Penyimpanan Baterai pada 2030 untuk Mendukung Integrasi Energi Terbarukan

Santiago, 12/08/2025-Chile bergerak cepat dalam transisi menuju energi bersih, menurut laporan “Chile Power Markets Long-Term Outlook H1 2025” dari Wood Mackenzie. Pertumbuhan pesat energi terbarukan di negara ini memang mengesankan, namun juga menimbulkan tantangan seperti pembatasan daya (power curtailment) dan fluktuasi harga listrik. Untuk mengatasi masalah tersebut, dua langkah besar akan dilakukan — pembangunan fasilitas penyimpanan baterai skala besar dan konstruksi jalur transmisi Kimal–Lo Aguirre berkapasitas 3 GW. Langkah-langkah ini diharapkan membawa perbaikan signifikan pada awal 2030-an, dengan penurunan tingkat pembatasan daya serta berkurangnya kemacetan di hub Alto Jahuel mulai 2032.

Laporan tersebut mencatat bahwa Chile akan menjadi negara pertama di Amerika Selatan yang mencapai harga kompetitif untuk penyimpanan baterai dalam dekade mendatang. Integrasi energi terbarukan dengan penyimpanan baterai akan membantu menstabilkan harga listrik, mengurangi risiko finansial bagi produsen energi terbarukan, dan meningkatkan ketahanan sistem kelistrikan. Fasilitas penyimpanan juga akan menciptakan peluang menarik untuk energy arbitrage, dengan rata-rata keuntungan diproyeksikan sekitar USD 79/MWh hingga 2030. Namun, seiring bertambahnya kapasitas baterai dari waktu ke waktu, keuntungan tersebut diperkirakan akan menurun. Pada dekade terakhir proyeksi, pengelolaan pasokan dan permintaan yang lebih baik serta peningkatan fleksibilitas sistem akan membantu menjaga volatilitas harga tetap terkendali.

Marina Azevedo, Analis Riset Senior di Wood Mackenzie, mengatakan, “Dengan menggunakan pemodelan canggih di 50 zona kelistrikan, laporan ini memproyeksikan bahwa pada 2035, Chile akan mengalami kelebihan pasokan karena penambahan kapasitas energi terbarukan yang jauh melampaui pertumbuhan permintaan yang relatif rendah. Hal ini akan memerlukan pembangunan penyimpanan baterai dalam jumlah besar.” Transformasi energi di Chile bukan hanya soal dekarbonisasi — ini adalah perubahan mendasar dalam cara sistem energi beroperasi di masa depan yang didominasi energi terbarukan. Pengalaman Chile akan menjadi acuan penting bagi transisi energi di seluruh benua.”

Di sisi lain, peran gas alam dalam bauran energi Chile juga akan berubah. Alih-alih menjadi sumber daya pembangkit beban dasar (baseload) yang konstan, gas alam akan semakin digunakan untuk memenuhi permintaan puncak, berfungsi sebagai teknologi cadangan yang fleksibel. Pensiunnya pembangkit listrik tenaga batu bara akan menciptakan kebutuhan lebih besar akan kapasitas pembangkit berbahan bakar gas. Banyak pengembang sudah mulai mengubah unit batu bara yang ada agar dapat beroperasi dengan gas alam atau biomassa, memberikan alternatif yang lebih bersih. Setelah 2030, seiring meningkatnya kapasitas tenaga surya, gas alam diperkirakan akan menjadi sumber utama pembangkitan cadangan di musim dingin, memastikan keandalan sekaligus mendukung strategi dekarbonisasi negara tersebut.