Jakarta - PT Pertamina (Persero) melalui anak usahanya, PT Pertamina Geothermal Energy Tbk (PGEO), kembali menunjukkan langkah konkret dalam mendukung transisi energi nasional. Terobosan terbaru yang dicapai adalah dimulainya pembangunan Pilot Plant Green Hydrogen Ulubelu di Lampung. Fasilitas ini menjadi yang pertama di dunia yang mengombinasikan teknologi Anion Exchange Membrane (AEM) Electrolyzer dengan listrik berbasis panas bumi untuk menghasilkan hidrogen hijau. Direktur Utama PGEO, Julfi Hadi, menyebut proyek ini sebagai tonggak penting dalam menciptakan ekosistem hidrogen hijau terintegrasi, mulai dari produksi, distribusi, hingga pemanfaatannya.
“Inisiatif ini adalah bagian dari transformasi bisnis PGE untuk menghadirkan rantai nilai energi hijau yang terintegrasi dari hulu hingga hilir,” ujar Julfi, Minggu (21/9/2025).
Menurutnya, fasilitas Ulubelu berpotensi menjadi model yang bisa direplikasi di wilayah kerja panas bumi PGEO lainnya. Karena itu, ia berharap dukungan penuh dari berbagai pemangku kepentingan, termasuk Kementerian ESDM serta Kementerian Investasi dan Hilirisasi/BKPM.
Selain berfungsi sebagai pusat inovasi, fasilitas ini dirancang untuk membuka peluang percepatan solusi energi rendah karbon. Pemanfaatannya antara lain untuk off-grid solution di sektor transportasi maupun industri. Julfi menambahkan, peta jalan PGEO tidak hanya berhenti di hidrogen hijau, namun juga mencakup hilirisasi produk turunan seperti green ammonia dan green methanol.
Dalam kesempatan yang sama, PGEO juga menandatangani dua kerja sama strategis yaitu Kolaborasi pengembangan ekosistem hidrogen hijau dengan PT Toyota Manufacturing Indonesia dan Joint study agreement bersama Pertamina Energy Terminal. Pilot Plant Green Hydrogen Ulubelu ditargetkan mampu menghasilkan hingga 100 kilogram hidrogen per hari. Teknologi ini memiliki tingkat efisiensi tinggi, mencapai 82–88 persen, dengan memanfaatkan energi panas bumi yang bersih. Kehadiran fasilitas ini diharapkan menjadi solusi berkelanjutan dalam mendukung dekarbonisasi industri.Komitmen Pertamina untuk Transisi Energi.
Vice President Corporate Communication Pertamina, Fadjar Djoko Santoso, menegaskan komitmen perusahaan dalam mendorong inovasi energi bersih.
“Geothermal memiliki potensi besar untuk terus dikembangkan di Indonesia. Melalui pengembangan hidrogen hijau ini, Pertamina berupaya memperkuat ketahanan energi sekaligus mendukung target kemandirian energi nasional,” jelasnya.