Loading...
Detail Berita

Pertamina NRE Bangun Pembangkit Energi Bersih di 98 Desa, Dorong Kemandirian dan Lingkungan Berkelanjutan

Jakarta, 22 Juli 2025 – PT Pertamina New & Renewable Energy (Pertamina NRE) terus menunjukkan komitmennya dalam mendukung transisi energi nasional melalui program Desa Energi Berdikari (DEB). Hingga saat ini, Pertamina NRE telah membangun pembangkit energi bersih di 98 desa di berbagai penjuru Indonesia, dengan total kapasitas terpasang mencapai 536,74 kilowatt-peak (kWp). Program ini tak hanya menghasilkan energi ramah lingkungan, tetapi juga berdampak nyata terhadap penurunan emisi karbon, yakni sekitar 665,6 ton CO₂ per tahun. Jumlah ini setara dengan manfaat menanam lebih dari 31 ribu pohon dewasa setiap tahunnya. “Lebih dari sekadar menghadirkan teknologi EBT, program ini dirancang untuk membangun ekosistem masyarakat desa yang mandiri, peduli lingkungan, dan siap menyongsong masa depan berkelanjutan,” ungkap Corporate Secretary Pertamina NRE, Dicky Septriadi, dalam pernyataan resminya pada Kamis (17/7/2025). Dampak Nyata di Lapangan: Dari Papua Barat hingga Sulawesi Utara Salah satu contoh nyata program ini terlihat di Kampung Malasigi, Papua Barat, di mana pembangunan PLTS (Pembangkit Listrik Tenaga Surya) telah mengurangi ketergantungan warga terhadap bahan bakar minyak. Sebelumnya, masyarakat menghabiskan hingga 25 liter BBM per hari hanya untuk keperluan listrik dan pompa air. “Sekarang, kami tidak perlu lagi beli BBM jauh-jauh. PLTS dari Pertamina sangat membantu,” ujar Menase Fami, Kepala Kampung Malasigi. Cerita serupa datang dari Minahasa, Sulawesi Utara, di mana bantuan pembangkit biogas telah memberi dampak positif bagi usaha peternakan. “Kandang babi kini terang 24 jam tanpa biaya listrik atau solar. Hemat sekali. Bahkan kami bisa menyisihkan uang untuk beli indukan baru,” kata Youke Sondakh, Ketua Peternakan Biapong. Melalui program DEB, Pertamina NRE tidak hanya menyuplai energi bersih, tetapi juga mendorong efisiensi energi dan kemandirian ekonomi di daerah. Ini menjadi salah satu langkah strategis dalam menyokong tujuan Indonesia menuju 100 persen energi terbarukan pada 2030, sejalan dengan visi pemerintah.