Loading...
Detail Berita

PLN Percepat Akses Listrik di Wilayah 3T Jawa Timur, Manfaatkan Energi Terbarukan

Surabaya (14/10/2025) – Upaya menghadirkan energi bersih dan merata terus dilakukan PLN Unit Induk Distribusi (UID) Jawa Timur. Melalui program Listrik Desa (Lisdes), PLN menargetkan elektrifikasi di 128 lokasi wilayah tertinggal, terdepan, dan terluar (3T) di Jawa Timur dengan memanfaatkan sumber energi baru terbarukan (EBT).

Hingga Agustus 2025, capaian rasio elektrifikasi (RE) Jawa Timur telah mencapai 99,68%, sementara rasio desa berlistrik (RDB) sudah menyentuh 99,96%, atau sebanyak 8.494 desa telah teraliri listrik. Meski demikian, PLN masih memfokuskan upaya elektrifikasi di lima kabupaten dengan rasio di bawah 99,99%, yakni Jember, Probolinggo, Sampang, Pamekasan, dan Sumenep.

General Manager PLN UID Jawa Timur, Ahmad Mustaqir, menjelaskan bahwa program elektrifikasi tahap pertama akan segera dimulai pada akhir tahun ini.

“Target tahap 1 pengoperasian pada Desember 2025 sebanyak 28 lokasi dan tahap 2 pada Maret 2026 sebanyak 100 lokasi,” kata Ahmad, Selasa (14/10/2025).

Dalam jangka panjang, program Lisdes Jawa Timur 2025–2027 akan mencakup 494 cluster dengan potensi pelanggan mencapai 36.879 rumah tangga. Untuk mendukung hal itu, PLN akan membangun infrastruktur listrik meliputi 369,93 kilometer jaringan tegangan menengah (JTM), 633,97 kilometer jaringan tegangan rendah (JTR), serta trafo distribusi berkapasitas 36,1 MVA.

Selain itu, PLN juga akan memanfaatkan pembangkit tenaga surya sebesar 11,9 MWp untuk memperluas pasokan listrik di wilayah 3T, menegaskan komitmen terhadap transisi energi bersih dan keberlanjutan lingkungan.

“Roadmap lisdes ini untuk menjangkau daerah-daerah belum berlistrik termasuk wilayah 3T di kepulauan. Dalam pelaksanaanya, PLN akan terus memperkuat kolaborasi dengan pemerintah daerah, aparat, dan berbagai pemangku kepentingan untuk mepercepat proses elektrifikasi di wilayah 3T,” jelas Ahmad.

Kepala Bappeda Jawa Timur, Mohammad Yasin, menegaskan bahwa percepatan elektrifikasi menjadi bagian penting dari strategi pembangunan daerah, terutama dalam mendukung pengentasan kemiskinan.

“Elektrifikasi dipandang sebagai salah satu pilar penting dalam meningkatkan kesejahteraan masyarakat, terutama rumah tangga miskin. Upaya ini juga sejalan dengan visi Nawa Bhakti Satya 2.0 dan delapan program prioritas pembangunan Jawa Timur,” pungkasnya.

Dengan langkah ini, Jawa Timur diharapkan segera mencapai rasio elektrifikasi 100% sekaligus memperkuat ketahanan energi berbasis EBT di kawasan terpencil.