Loading...
Detail Berita

Prabowo Resmikan 55 Proyek Energi Terbarukan di 15 Provinsi, Dorong Swasembada Energi Nasional

30/07/2025 - Presiden Republik Indonesia, Prabowo Subianto, secara daring meresmikan 55 proyek energi baru terbarukan (EBT) yang tersebar di 15 provinsi, didampingi oleh Menteri ESDM Bahlil Lahadalia, pada Kamis, 26 Juni 2025. Peresmian ini dipusatkan di PLTP Blawan Ijen Unit I, Jawa Timur, dan juga menandai peningkatan produksi minyak dari Blok Cepu sebesar 30 ribu barel per hari.

Langkah Strategis Menuju Swasembada Energi

Dalam sambutannya, Presiden Prabowo menegaskan bahwa peresmian ini adalah langkah nyata menuju kemandirian energi nasional. Ia mengajak seluruh elemen bangsa untuk mengelola potensi sumber daya alam secara bijak demi kesejahteraan rakyat.

“Kita memiliki sumber energi terbarukan yang luar biasa. Hari ini adalah bukti nyata kemampuan bangsa menuju swasembada energi yang krusial bagi masa depan Indonesia,” ujar Prabowo.

Dari total proyek yang diresmikan, 50 proyek telah siap beroperasi secara komersial. Proyek tersebut meliputi:

  • 3 Pembangkit Listrik Tenaga Panas Bumi (PLTP) dengan kapasitas total 91,9 MW

  • 47 Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS) berkapasitas 27,8 MW

Sementara itu, 5 proyek PLTP lainnya masih dalam tahap awal pembangunan dengan potensi tambahan daya sebesar 260 MW.

Jika seluruh proyek berjalan sesuai rencana, kontribusi energi listrik nasional diperkirakan meningkat lebih dari 3 terawatt jam per tahun.

Transisi Energi dan Target Net Zero Emission

Menteri Bahlil, yang hadir langsung di lokasi peresmian, menekankan bahwa pengembangan EBT adalah bagian dari strategi nasional menghadapi krisis iklim serta mencapai target net zero emission pada tahun 2060.

“Kami tidak hanya meresmikan PLTP, tapi juga PLTS di desa-desa terpencil yang belum teraliri listrik,” jelas Bahlil.

Dorongan pada Produksi Migas Nasional

Selain energi hijau, pemerintah juga mendorong peningkatan produksi migas. Lapangan Banyu Urip di Blok Cepu kini mampu menambah 30 ribu barel per hari, sehingga total produksi mencapai 180 ribu barel per hari atau sekitar 25% dari produksi nasional.

Bahlil mengungkapkan bahwa pencapaian ini berhasil dipercepat hingga 10 bulan lebih awal dari target, hanya memakan waktu 8 bulan pengerjaan.

“Target kita 2029-2030 adalah lifting sebesar 900 ribu hingga 1 juta barel per hari,” ujar Bahlil.

Efisiensi dan Kolaborasi Kunci Swasembada

Presiden Prabowo menutup acara dengan menyampaikan apresiasi terhadap semua pihak—baik pemerintah pusat dan daerah, mitra swasta, maupun internasional—yang berperan dalam realisasi proyek ini. Ia menegaskan pentingnya efisiensi logistik dan pengelolaan energi agar rakyat dapat menikmati energi yang terjangkau dan berkelanjutan.

“Kita bisa jadi negara yang mencapai nol emisi karbon tepat waktu, dan yang terpenting: menyediakan energi murah bagi rakyat,” tegasnya.